Di saat siang bolong panas terik matahari mulai
terasa sangat panas yang membuat keringat bercucuran laksana air terjun yang
mengalir dari atas menuju ke bawah dengan deras, aku dan kawanku ”Dono” sedang
mampir di warung pojok, sedang minum es kelapa muda. ”Don nanti malam ikut aku
yuk!!!”, kataku, ”ya,tapi mau pergi ke mana???”, sahut Dono, ”alah cuma ke
rumah sebelah itu lo……,”,kataku sambil menunjuk rumah yang kosong, ”yang mana
sih..??”, tanya Dono, ”itu lho, rumah yang dekatnya kebun yang tak terpakai”, jawabku
sambil menunjuk rumah kosong, ”okelah kalau begitu”. Lalu aku pun segera
kembali pulang ke rumah untuk mempersiapkan alat yang aku bawa dan aku langsung
tidur siang kemudian beraktivitas yang lainnya.
Malam harinya aku pergi ke rumah Dono untuk
menemuinya, “Don gimana kita jadi atau enggak??”, tanyaku, ”iya jadi, tenang
aja”, jawab Dono, kami langsung pergi ke rumah asing tersebut, “Don aku takut
nih kamu aja yang di depan”. Kata Dono ”okelah kalau begitu, aku saja yang di
depan tapi nanti kalau kamu di dekap setan aku tidak tanggung jawab
lo….,”kataku. Aku dan Dono pun melanjutkan perjalanan, sampai disana aku
melihat ada yang aneh di rumah itu, aku mendengarakan suara tangisan seorang
perempuan yang tersedu-sedu dan merintih, tiba-tiba suara itupun hilang, “eh…
kamu tadi dengar gak suara tangisan tadi??”, tanyaku, ”Suara tangisan apa, aku tak
dengar apa-apa nih dan aku pun cuma dengar sura jangkrik yang mengerik saja??”,
jawab Dono, ”masak sih kamu gak dengar apa-apa ??“, tanyaku, ”iya beneran aku
gak dengar apa-apa, tapi aku jadi merinding, jangan-jangan itu tadi setan??”,
sahutnya. Suasana menjadi tegang, kami masuk ke rumah tersebut, pada saat aku
membuka pintu seperti ada bayang-bayang yang misterius, kami terkejut, kami
langsung lari ke dapur pada rumah itu, ternyata disana ada sosok kuntilanak
yang sedang menangis, kami segera lari ke ruang tamu tapi hantu itu terus mengejar
kami. “Aku punya ide, gimana kalau kita dobrak jendela itu”, kataku sambil dikejar hantu
tersebut, ”oke, gak pa-pa yang penting kita bisa keluar dari rumah asing ini
tapi gimana caranya??”, tanya Doni yang tengah kelelehan. ”Brak!!!“, suara
jedela yang didobrak. Tak lama kemudian hantu itupun menghilang dengan sekejap
dan kami akhirnya selamat dari kejaran
hantu tersebut, tak lama kemudian Mak Ijah datang dan bertanya, “dari mana kamu Nak, dari
ru..ru..ru..mah hantu Mak, eh maksudnya rumah asing itu Mak”, jawab Doni,
”emangnya kenapa Kamu pergi ke rumah itu”, tanya mak Ijah, ”sebenarnya kita
cuma ingin lihat-lihat saja tapi gak disangka-sangka ada momoknya hi…..
serem….”, sahut Doni. ”Makanya kalau mau pergi ke rumah seseorang tanya-tanya
dulu biar gak kaya gini”, kata emak, ”ya mak”, jawab kami”. Lalu mereka pulang
ke rumahnya masing-masing.
By. Muhammad Luthfi Ubaidillah Azzuhdi
ubaidillah.azzuhdi@yahoo.com
0 komentar:
Posting Komentar