Pages

Senin, 20 April 2015

Rumah Asing



Di saat siang bolong panas terik matahari mulai terasa sangat panas yang membuat keringat bercucuran laksana air terjun yang mengalir dari atas menuju ke bawah dengan deras, aku dan kawanku ”Dono” sedang mampir di warung pojok, sedang minum es kelapa muda. ”Don nanti malam ikut aku yuk!!!”, kataku, ”ya,tapi mau pergi ke mana???”, sahut Dono, ”alah cuma ke rumah sebelah itu lo……,”,kataku sambil menunjuk rumah yang kosong, ”yang mana sih..??”, tanya Dono, ”itu lho, rumah yang dekatnya kebun yang tak terpakai”, jawabku sambil menunjuk rumah kosong, ”okelah kalau begitu”. Lalu aku pun segera kembali pulang ke rumah untuk mempersiapkan alat yang aku bawa dan aku langsung tidur siang kemudian beraktivitas yang lainnya.
Malam harinya aku pergi ke rumah Dono untuk menemuinya, “Don gimana kita jadi atau enggak??”, tanyaku, ”iya jadi, tenang aja”, jawab Dono, kami langsung pergi ke rumah asing tersebut, “Don aku takut nih kamu aja yang di depan”. Kata Dono ”okelah kalau begitu, aku saja yang di depan tapi nanti kalau kamu di dekap setan aku tidak tanggung jawab lo….,”kataku. Aku dan Dono pun melanjutkan perjalanan, sampai disana aku melihat ada yang aneh di rumah itu, aku mendengarakan suara tangisan seorang perempuan yang tersedu-sedu dan merintih, tiba-tiba suara itupun hilang, “eh… kamu tadi dengar gak suara tangisan tadi??”, tanyaku, ”Suara tangisan apa, aku tak dengar apa-apa nih dan aku pun cuma dengar sura jangkrik yang mengerik saja??”, jawab Dono, ”masak sih kamu gak dengar apa-apa ??“, tanyaku, ”iya beneran aku gak dengar apa-apa, tapi aku jadi merinding, jangan-jangan itu tadi setan??”, sahutnya. Suasana menjadi tegang, kami masuk ke rumah tersebut, pada saat aku membuka pintu seperti ada bayang-bayang yang misterius, kami terkejut, kami langsung lari ke dapur pada rumah itu, ternyata disana ada sosok kuntilanak yang sedang menangis, kami segera lari ke ruang tamu tapi hantu itu terus mengejar kami. “Aku punya ide, gimana kalau kita dobrak  jendela itu”, kataku sambil dikejar hantu tersebut, ”oke, gak pa-pa yang penting kita bisa keluar dari rumah asing ini tapi gimana caranya??”, tanya Doni yang tengah kelelehan. ”Brak!!!“, suara jedela yang didobrak. Tak lama kemudian hantu itupun menghilang dengan sekejap dan kami akhirnya selamat  dari kejaran hantu tersebut, tak lama kemudian Mak Ijah  datang dan bertanya, “dari mana kamu Nak, dari ru..ru..ru..mah hantu Mak, eh maksudnya rumah asing itu Mak”, jawab Doni, ”emangnya kenapa Kamu pergi ke rumah itu”, tanya mak Ijah, ”sebenarnya kita cuma ingin lihat-lihat saja tapi gak disangka-sangka ada momoknya hi….. serem….”, sahut Doni. ”Makanya kalau mau pergi ke rumah seseorang tanya-tanya dulu biar gak kaya gini”, kata emak, ”ya mak”, jawab kami”. Lalu mereka pulang ke rumahnya masing-masing.


By. Muhammad Luthfi Ubaidillah Azzuhdi
ubaidillah.azzuhdi@yahoo.com


0 komentar:

Posting Komentar